Minggu, 08 November 2009

Fenomena Evolusi dan Hubungannya dengan Kesetimbangan Populasi

Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama:
• variasi
• reproduksi
• seleksi
Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen oleh mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antara spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.
Ciri-ciri proses evolusi :
1.Adanya penyimpangan faktor genetik
a. Perubahan kromosom atau gen karena mutasi
b. Rekombinasi dari macam-macam mutasi yang dapat menghasilkan spesies yang berbeda-beda.
2. Terjadi dalam populasi, bukan pada spesies atau individu.
3. Frekuensi gen tetap
Genotip yang ada dalam individu selalu tetap dari generasi ke generasi berikutnya.
4. Tidak mencakup semua sifat, hanya beberapa sifat saja dan bersifat selektif.
Terdapat dua mekanisme utama yang mendorong evolusi:
1. seleksi alam yang merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini. Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.
2. hanyutan genetika (Bahasa Inggris: Genetic Drift) yang merupakan sebuah proses bebas yang menghasilkan perubahan acak pada frekuensi sifat dalam suatu populasi. Hanyutan genetika dihasilkan dari probabilitas apakah suatu sifat akan diwariskan ketika suatu individu bertahan hidup dan bereproduksi.


Walaupun perubahan yang dihasilkan oleh hanyutan dan seleksi alam kecil, perubahan ini akan terakumulasi, menyebabkan perubahan yang substansial pada organisme. Proses ini mencapai puncaknya dengan menghasilkan spesies yang baru. Dan sebenarnya, kemiripan antara organisme yang satu dengan organisme yang lain mensugestikan bahwa semua spesies yang kita kenal berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses divergen yang terjadi secara perlahan ini.
Dokumentasi fakta-fakta terjadinya evolusi dilakukan oleh cabang biologi yang dinamakan biologi evolusioner. Cabang ini juga mengembangkan dan menguji teori-teori yang menjelaskan penyebabnya. Kajian catatan fosil dan keanekaragaman hayati organisme-organisme hidup telah meyakinkan para ilmuwan pada pertengahan abad ke-19 bahwa spesies berubah dari waktu ke waktu. Namun, mekanisme yang mendorong perubahan ini tetap tidaklah jelas sampai pada publikasi tahun 1859 oleh Charles Darwin, On the Origin of Species yang menjelaskan dengan detail teori evolusi melalui seleksi alam. Karya Darwin dengan segera diikuti oleh penerimaan teori evolusi dalam komunitas ilmiah. Pada tahun 1930, teori seleksi alam Darwin digabungkan dengan teori pewarisan Mendel, membentuk sintesis evolusi modern, yang menghubungkan satuan evolusi (gen) dengan mekanisme evolusi (seleksi alam). Kekuatan penjelasan dan prediksi teori ini mendorong riset yang secara terus menerus menimbulkan pertanyaan baru, dimana hal ini telah menjadi prinsip pusat biologi modern yang memberikan penjelasan yang lebih menyeluruh tentang keanekaragaman hayati di bumi.
Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan dengan Charles Darwin, namun sebenarnya biologi evolusi telah berakar sejak zaman Aristoteles. Namun demikian, Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teori evolusi yang telah banyak terbukti mapan menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin tentang evolusi yang terjadi karena seleksi alam dianggap oleh mayoritas masyarakat sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa evolusi.
Genetika populasi


Biston Betularia putih Biston Betularia hitam
Dari sudut pandang genetika, evolusi ialah perubahan pada frekuensi alel dalam populasi yang saling berbagi lungkang gen (gene pool) dari generasi yang satu ke generasi yang lain. Sebuah populasi merupakan kelompok individu terlokalisasi yang merupakan spesies yang sama. Sebagai contoh, semua ngengat dengan spesies yang sama yang hidup di sebuah hutan yang terisolasi mewakili sebuah populasi. Sebuah gen tunggal pada populasi ini dapat mempunyai bentuk-bentuk alternatif yang bertanggung jawab terhadap variasi antar fenotipe organisme. Contohnya adalah gen yang bertanggung jawab terhadap warna ngengat mempunyai dua alel: hitam dan putih. Lungkang gen merupakan keseluruhan set alel pada sebuah populasi tunggal, sehingga tiap alel muncul pada lungkang gen beberapa kali. Fraksi gen dalam lungkang gen yang merupakan alel tertentu disebut sebagai frekuensi alel. Evolusi terjadi ketika terdapat perubahan pada frekuensi alel dalam sebuah populasi organisme yang saling berkembangbiak; sebagai contoh alel untuk warna hitam pada populasi ngengat menjadi lebih umum.
Untuk memahami mekanisme yang menyebabkan sebuah populasi berevolusi, adalah sangat berguna untuk memperhatikan kondisi-kondisi apa saja yang diperlukan oleh suatu populasi untuk tidak berevolusi. Asas Hardy-Weinberg menyatakan bahwa frekuensi alel (variasi pada sebuah gen) pada sebuah populasi yang cukup besar akan tetap konstan jika gaya dorong yang terdapat pada populasi tersebut hanyalah penataan ulang alel secara acak selama pembentukan sperma atau sel telur dan kombinasi acak alel sel kelamin ini selama pembuahan. Populasi seperti ini dikatakan sebagai dalam kesetimbangan Hardy-Weinberg dan tidak berevolusi.
Soal-soal :
1. Hal-hal tersebut di bawah ini, tidak dapat menyebabkan timbulnya spesies baru adalah
a. isolasi
b. domestikasi
c. mutasi
d. seleksi
e. autogami

2. Individu mutan dan rekombinan akan berevolusi, jika ....
a. adaptif dan steril
b. adaptif dan fertil
c. mampu menghasilkan keturunan yang fertil
d. tidak mampu mempertahankan diri
e. tidak mampu menghasilkan keturunan

3. Penyerbukan buatan yang dilakukan oleh tanaman anggrek merupakan upaya untuk mengatasi hambatan reproduksi yang berupa isolasi musim.
S E B A B
Isolasi reproduksi merupakan faktor penghambat bagi dua populasi simpatrik untuk dapat melakukan perkawinan seara alami.

4. Frekuensi gen di dalam populasi dipertahankan oleh.....
(1) populasi besar
(2) perkawinan random
(3) viabilitas gen sama
(4) seleksi alam

5. Bila tidak ada kekuatan-kekuatan selektif atau mutasi, maka frekuensi suatu gen dalam satu populasi yang besar dari satu generasi ke generasi lain akan ....
a. bertambah
b. berkurang
c. tidak dapat diprediksi
d. kurang lebih sama
e. berubah drastis

6. Menurut teori evolusi, spesies baru dapat terbentuk melalui proses berikut ini, kecuali....
a. domestikasi
b. isolasi perilaku
c. predasi
d. isolasi gamet
e. isolasi habitat

7. Burung Finch yang ada di Kepulauan Galapagos diduga berasal dari Equador, yang oleh suatu hal tiba di kepulauan Galapagos dan berubah, menjadi beberapa spesies baru karena isolasi....
a. musim
b. gamet
c. tingkah laku
d. geografi
e. reproduksi

8. Biston Betularia berwarna gelap populasinya meningkat setelah terjadi revolusi industri
S E B A B
Biston Betularia berwarna gelap berasal dari Biston Betularia cerah yang mengalami mutasi setelah terjadi revolusi industri.

9. Kehidupan spesies yang terpisah oleh laut yang sangat luas, merupakan factor pemisah yang sangat erat hubungannya dengan....
(1) perubahan morfologi
(2) perubahan DNA
(3) perubahan kemampuan berproduksi
(4) berubahnya kemampuan beradaptasi

10. Bufo americana dan Bufo fowlery keduanya tidak dapat melakukan perkawinan secara alamiah karena terjadi.....
a. isolasi gamet
b. isolasi ekologi
c. isolasi musim
d. isolasi mekanik
e. isolasi tingkah laku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar